Friday 1 July 2016

[Jawaban] Kumpulan Teka-Teki Kasus Pembunuhan Terpopuler







1. Dua gadis sedang makan malam bersama. Mereka berdua memesan es teh. Salah satu gadis itu meminumnya sangat cepat dan sampai menghabiskan lima gelas sementara gadis satunya baru meminum satu. Namun gadis yang baru minum satu gelas itu malah meninggal, sedangkan yang satunya selamat.
Bagaimana mungkin gadis yang paling banyak minum itu selamat, padahal semua minuman itu beracun?

Karena racun terdapat di dalam es batu. Gadis yang selamat meminum es tehnya dengan cepat sehingga es batu belum sempat mencair jadi racun tidak sampai larut dalam minumannya.

2. Seorang pria ditemukan meninggal dengan sebuah perekam kaset dan pistol di tangannya. Ketika polisi tiba, mereka segera menekan tombol play pada perekam itu. Ternyata kaset itu berisi suara si korban, "Aku sudah tak punya apa-apa lagi. Aku sudah bosan," lalu terdengar bunyi letusan pistol dan suara klik pertanda rekaman berhenti.
Setelah mendengarkannya, polisi menyimpulkan bahwa kasus ini merupakan pembunuhan bukan bunuh diri.
Bagaimana mereka tahu?

Jika pria itu bunuh diri, maka seharusnya rekaman itu akan terus berjalan sampai kaset tersebut habis. Namun faktanya ada bunyi lain yang terdengar setelah pistol meletus. Itu artinya ada orang lain yang menekan tombol stop pada perekam kaset tersebut.

3. Di hari Minggu seorang pria telah terbunuh. Si istri memanggil polisi, yang lantas menanyainya dan orang yang bekerja di rumah korban. Berikut alibi yang mereka berikan:

Tuesday 24 May 2016

Kumpulan Teka-Teki Kasus Kematian Misterius

image by google.com



1. Seseorang ditemukan meninggal di tengah gurun. Tidak ada sesuatu pun di dekatnya, kecuali sebuah ransel yang belum dibuka.

2. Di puncak gunung yang bersalju, seorang pendaki ditemukan tewas. Tampak sebuah pistol tergeletak tak jauh dari jasadnya. Walau terlihat ada bekas pemakaian pada pistol tersebut, namun tak ada luka tembak pada tubuh si pendaki itu.

3. Yuli, seorang ibu dari dua orang anak, baru saja pulang setelah berbelanja di pasar dekat rumahnya. Sebelum memasuki dapur ia melewati ruang tamu, dimana ia melihat suaminya, yang telah memecahkan isi kepalanya sendiri. Seraya menghela nafas, ia melanjutkan langkah ke dapur, mengeluarkan barang belanjaannya, dan bersiap memasak.

Friday 13 May 2016

Ketika Waktu

image by savilerow-style.com


Albert Einstein, si ikon ilmu sains tersebut, mengatakan bahwa waktu itu relatif. Jadi katakanlah kamu sedang dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung, sekembalinya dari sana, kamu merasa bahwa perjalanan pulang ke kota Jakarta terasa lebih cepat daripada saat kamu berangkat tadi. Padahal kecepatan dan jarak yang kita lalui itu sama. Otomatis waktu yang kita tempuh pun sama. Itulah makna relatif tadi. Padahal kita telah membuat satuan ukur waktu; detik, menit, jam, hari, dan lainnya, hanya untuk mendefinisikan si waktu itu tadi, membuat persepsi yang sama bagi semua orang. Meski begitu, tetap saja waktu ialah hal yang misterius bagi kita. Ia tetap tak terukur. Di suatu malam, kita menunggu kekasih yang tak kunjung datang di restoran favorit untuk makan, saat itu kita bisa memperlambat laju waktu. Padahal baru lima menit menunggu, tapi rasanya sudah belasan jam. Di saat lain, ketika dia akhirnya tiba dan kalian mulai menikmati hidangan, saling melemparkan bahan bicara, tertawa bersama, dilatarbelakangi suasana malam yang syahdu dan merdu musik yang mengalun, tiba-tiba seorang pelayan datang memberikan bill sambil mengucapkan permintaan maaf bahwa sudah hampir jam tutup restoran. Seketika kita tersadar, menengok jam tangan, dan terkejut betapa cepat waktu berlalu. Betapa aneh si waktu itu, betapa anomalinya dia. Meski begitu, ia tak dapat dihentikan. Apalagi membuatnya berjalan mundur. Entah sudah berapa kali kita membuat kesalahan, mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan. Sesering itu juga kita mengharapkan andai bisa mengulang lagi waktu. Memperbaiki kekeliruan tersebut. Harapan yang semu. Mustahil terkabul.
Bagaimanapun juga, kita tidak bisa terus hidup di masa lalu. Mengenang luka hanya akan menimbulkan duka. Jadi terus saja melangkah maju, seperti waktu. Tak terhentikan.

Wednesday 6 January 2016

Soal Matematika Sederhana

 


 

Tentu kita tidak asing lagi dengan operasi hitung pertambahan maupun pengurangan. Bisa dibilang mereka berdua adalah dasar dari matematika. Jadi, saya berasumsi soal berikut ini pastilah mudah untuk dikerjakan;


25-55+(85+65)


Dan kalian pasti takkan percaya kalau saya bilang jawaban dari soal tersebut adalah 5! Bingung kan?!